id
Books
M.Ma'ruf

50 Great Business Ideas from Indonesia

Kebijakan perdagangan bebas sempat membuat para pelaku usaha ciut nyali. Kalah bersaing di kualitas dan harga menjadi pemicunya. Tetapi siapa sangka, ternyata banyak produk-produk yang kita konsumsi selama turun-temurun dan menjadi simbol trendsetter serta kemewahan adalah produk-produk lokal berwajah internasional. Rahasia suksesnya terletak pada ide-ide segar dan berbeda para pelakunya. Inilah 50 perusahaan Indonesia dengan ide bisnis mereka yang menarik serta unik, yang menjadikan mereka raksasa di Indonesia dan tak kalah bersaing di dunia internasional. Sebuah tulisan yang tidak hanya menggugah dan inspiratif, tetapi juga memberi ide-ide baru bagi bisnis Anda. [Mizan, Hikmah, Bisnis, Finance, Indonesia]
326 printed pages
Copyright owner
Mizan
Have you already read it? How did you like it?
👍👎

Impressions

  • Pixelso Gemolongshared an impression6 years ago
    👍Worth reading
    💡Learnt A Lot
    🎯Worthwhile
    🚀Unputdownable
    🐼Fluffy
    💧Soppy

    Belajar kisah singkat para pengisi sejarah bisnis Indonesia selalu menyenangkan.

  • Brata R'dyantoshared an impression8 years ago
    👍Worth reading

    Keren sekali...

  • b4671936841shared an impression9 years ago
    👍Worth reading

    Good book

Quotes

  • Suliyantolee85has quoted9 years ago
    sebagai buruh kasar. Lalu, bagaimana dia bisa menyulap bakatnya menjadi bisnis miliaran rupiah?
    Edward atau kerap dipanggil Edo pada usia 22 tahun masih seorang buruh bagian gudang sebuah pabrik sepatu di Bandung, Jawa Barat. Suatu hari, sebuah artikel di koran mengenai pengembangan talenta mengubah hidup Edo untuk selamanya. Artikel itu dibacanya berulang-ulang dan memaksanya berkontemplasi untuk waktu yang cukup lama guna menemukan sebuah bakat. Pencarian ini berakhir dengan temuan bahwa sejak sekolah dasar dia sudah sangat menyenangi pelajaran menggambar. Dia pintar menggambar apa saja. Itu satu-satunya bakat yang dimiliki dan telah dilupakannya.
    Tidak sulit baginya menghidupkan bakat itu lagi dengan objek baru yang sudah tidak asing lagi, sepatu. Edo mengamati model-model sepatu di gudang tempat dia bekerja tampak begitu membosankan dan kuno. Dia mereka-reka desain sepatu pertamanya. Bermodal memodifikasi bertumpuk-tumpuk sepatu yang sehari-hari dilihatnya dengan sedikit tambahan imajinasi dan kreasi. Hasil desain sepatunya itu tampak lebih bagus. Bahkan, sang bos pun sebetulnya suka, tapi lebih memilih menolak tawaran agar desain itu diproduksi. Penolakan itu tidak membuat Edo jera. Dia tetap rajin membuat desain-desain baru untuk disimpan di laci meja.
    Pada 1989, dia mengambil keputusan, setelah melihat tidak adanya peluang mengubah nasib dari bagian gudang menjadi desainer. Anak muda ini nekat mengundurkan diri setelah 11 bulan bekerja. Kepada bosnya, Edo mengaku akan membangun usaha yang sama, tapi bersumpah tidak akan menjadi pesaing. Ini keputusan yang cukup gila untuk orang miskin pada zamannya, menjual sepatu hanya dengan gambar! Yup, hanya itu pilihan yang tersedia, tanpa sepeser pun uang. Dengan sepeda kumbang, Edo memulai aksi penjualan door to door, berkeliling kompleks menawarkan sketsa sepatu, dari pintu rumah tetangga, kerabat, dan teman. Sial bagi Edo, cara penjualan nan unik ini malah dianggap aneh. Banyak orang yang ditawarinya langsung menolak mentah-mentah. Menjual gambar benar-benar ide gagal. Terlebih lagi, Edo mensyaratkan uang muka untuk sebuah pesanan sepatu virtual itu,
  • jamajja257has quoted2 years ago
    tidak memiliki reputasi penjualan yang bagus tampaknya lebih karena kopi itu oleh ayahnya dikemas dalam karung seberat satu sak
  • jamajja257has quoted2 years ago
    Apa persamaan sabun mandi dengan kopi? Tanyakanlah kepada Soedomo Margonoto, dan dia akan menjawab bahwa mengemas kopi bubuk dalam kemasan mungil seukuran sabun telah membuatnya menjadi kaya raya. Itu ditemukan pada 1975, ketika anak kedua dari tujuh bersaudara dari

On the bookshelves

fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)