Misteri Lukisan Isabell. Spooky Stories

kami.

“Ka ... kalian baik-baik saja?” ucapnya sambil menyelipkan rambut pirang panjangnya ke atas telinganya. Kulitnya benar-benar putih. Matanya bulat. Dia benar-benar gadis yang cantik!

“Ba ...,” tapi, omongan Tamara terhenti saat mereka saling bertatapan dengan tajam.

“Hei, kenapa kalian?” Aku mengipaskan tanganku ke wajah mereka.

“Kak Tamara?” Gadis itu menunjuk ke arah Tamara sambil mengedipkan kedua mata sayunya.

“Jadi ... kalian berdua sudah kenal?” Aku menimpalinya.

“Umm ... mungkin kalian belum mengenalku. Aku pernah mengenal Kak Tamara saat classmetting dulu,” begitu jelasnya.

“Oh, iya, aku Belinda.” Dia menjulurkan tangannya.

“Baiklah, namaku Do. Kau sudah kenal Tamara, kan? Jadi cukup berkenalan denganku saja!” jawabku sambil membalas jabatan tangannya.

“Sebagai tanda maafku, kalian mampir ke rumahku dulu saja, ya. Jadi kita bisa berkenalan lebih akrab lagi,” ajaknya.

jelasnya.

“Oh, iya, aku Belinda.” Dia menjulurkan

“Umm ... mungkin kalian belum mengenalku.