Dia kembali ke arah Ismail yang ditinggalkannya sendirian, tergolek di atas pasir panas, beralaskan secarik kain usang. Bayi itu masih menangis, tetapi mulutnya tidak bisa lagi mengeluarkan suara. Ia hanya bergerak-gerak lemah. Kakinya menjejak-jejakkan udara, lalu terkulai di atas pasir. Ia masih menjeja-jejakkan, sehingga tumitnya mengais-ngais pasir panas itu. Maha Besar Allah! Dari kaisan pasir bekas tumit bayi itu merembes air. "Air?" jerit Hajar dengan suarang yang hanya berupa bisikan lemah. Lalu apa cerita selanjutnya, ketiak Hajar melihat kejadian tersebut? Download dan baca kisah-kisahnya :)