Dia menggenggam jemariku, menempelkan tubuhnya di sebelahku. Aku berpikir keras, kalau yang ini, apa maksudnya, sih?
“Tidak ada satu suami pun yang mau istrinya ditatap sedemikian rupa oleh laki-laki yang diam-diam atau terang-terangan memuja istrinya. Demikian juga aku, Laili. Aku suamimu.”
Tapi kamu tidak mencintaiku, Andra.
“Kamu ngerti kan maksudku? Bukan sekadar cemburu nggak jelas, tapi lebih kepada etiket dan rasa memiliki …”