Formula C-I-N-T-A
Semua orang tiba-tiba menjadi puitis manakala mendefinisikan kata “cinta”. Cinta memiliki definisi yang sangat luas.
Dalam bahasa Yunani, cinta mempunyai dua makna, yaitu eros dan agape. Kata eros digunakan untuk menjelaskan perasaan untuk memiliki (ada unsur egoisme di dalamnya). Sedangkan agape digunakan untuk menunjuk perasaan sayang tanpa ego. Contohnya, bila Anda mencintai seseorang, namun orang itu tidak membalas cinta Anda sehingga Anda menjadi benci, cinta Anda disebut eros.
Sama halnya bila kita menangis dan putus asa saat kehilangan pekerjaan, berarti kita eros terhadap pekerjaan. Tapi bila kita memasrahkan semuanya kepada Allah Swt., setinggi apa pun kita menyayangi sesuatu, cinta kita tergolong agape. Orang sukses adalah mereka yang memahami sepenuhnya makna agape, yaitu bagaimana mencintai semua pengalaman hidup, bukan cuma sukanya, tapi juga dukanya. Mereka tetap bersungguhsungguh, baik ketika sedang lancar maupun ada kendala. Tak ada keluh kesah. Orang sukses belajar bagaimana bermain di putaran roda tanpa ikut berputar, seolah berada di luar kendali peristiwa. Dengan bersandar pada definisi agape tersebut, saya punya formula sendiri tentang cinta, yaitu: CINTA = Cerdas + Integritas + Niat ikhlas + Tuntas + Antusias
1. Cerdas Cerdas bukan hanya berarti ‘encer otak’, termasuk juga cakap (skillful) di bidang yang kita geluti. Itulah mengapa belajar adalah proses yang harus kita jalani seumur hidup (lifelong learning). Ketika menghadapi hal-hal baru, orang cerdas segera mempelajarinya. Ia tak segan bertanya kepada para pendahulu yang pernah mengalami hal yang sama. Atasan, bawahan, orang dewasa, anak kecil, lelaki, perempuan, semua adalah sumber berharga baginya untuk belajar. Ketika berhasil, ia belajar apa saja yang membuatnya berhasil, untuk dipraktikkan di masa-masa berikutnya. Ketika gagal, ia mempelajari penyebab kegagalan agar di masa depan langkahnya menjadi lebih sigap dan terarah. Orang cerdas senantiasa melakukan segalanya dengan terencana. Ia tidak terburu-buru, juga tidak berlambat-lambat. Ia penuh strategi demi menyukseskan pekerjaan yang dicintai.
2. Integritas Integritas berarti komitmen penuh. Melakukan segalanya dengan sepenuh hati dan menyeluruh. Ia tidak memikirkan keuntungan pribadi, melainkan kesejahteraan banyak orang. Bila memimpin, ia tidak “menguasai” melainkan “melayani”. Ia tidak berpikir jangka pendek, tetapi jangka panjang. Orang yang punya integritas tidak suka janji-janji, ia lebih suka memberi bukti. Kredibilitas dan kejujurannya teruji. Oleh karena itu, orang lain percaya. Seperti yang dicontohkan teladan kita, Nabi Muhammad Saw. Beliau amat senang bekerja, bahkan sudah berdagang sejak usia 12 tahun. Selama itu, beliau menunjukkan kredibilitasnya yang tinggi, melalui sikap jujur. Kejujuran selalu menjadi prioritas nilai sehingga orang-orang memanggil beliau sebagai Al-Amin. Para pelanggan amat memercayai, mencintai, dan senang bekerja sama dengan beliau. Beliau menjadi saudagar kaya dan mampu meminang Khadijah dengan mahar 200 ekor unta (sekarang kira-kira bernilai Rp2 miliar).