Berwirausaha bisa dianalogikan dengan berenang atau menyetir mobil. Tidak akan bisa dilakukan sambil menunggu dengan teori. Teori memang penting sebagai pengetahuan awal, agar kita tahu tata cara yang benar-benar dan terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan, namun harus dilanjutkan dan diimbangi dengan praktek, agar dapat menghargai bentuk nyata dari kegiatan yang kita lakukan.
Kita mungkin kerap mendengar tentang wirausaha yang mengubah kedamaian hidup, memutar keuangan keluarga, menimbulkan utang di mana-mana untuk mendaftar hidup di bawah standar.
Sama seperti saat berenang, ada rasa takut karena udara yang cukup dalam. Sama dengan belajar menyetir, ada rasa takut jika ada hal yang tidak menguntungkan, misalnya, menyerempet orang-orang atau takut ketika sedang lalu lintas padat. Hal yang wajar sebenarnya, karena tanpa melakukan apapun juga tetap ada ancaman terhadap kita.
Tanpa berwirausaha, mungkin kita dapat terhindar dari kemungkinan kegagalan, namun kami tetap terancam untuk kebutuhan yang lebih tinggi daripada peningkatan sementara tidak diperlukan.
Buku ini saya tuliskan sebagai jurnal perjalanan usaha. Mulai dari saat-saat awal membangun usaha hingga beberapa tahun menjalaninya. Memang tidak akan ada pengalaman yang menyenangkan namun selalu ada manfaat yang bisa dipetik. Saat menjalaninya, saya tidak merasakan rasa khawatir seperti apa yang terbayangkan saat belum menjalaninya. Karena itu, kami melakukan apa yang kami lakukan dan berusaha menyiasati hambatan yang terjadi sesuai dengan akal dan pengetahuan yang kita miliki.