Cinta. Rasa bersalah. Gairah. Kehilangan. Aib. Keterasingan. Perkara keseharian yang begitu dekat, tapi di tangan Munro, kehidupan paling sederhana sekalipun selalu berhasil diramu menjadi kisah yang memikat. Empat cerita penutup yang disebut Munro “terasa autobiografis” akan membawa kita menilik kilasan masa kecil Munro; sesuatu yang belum pernah diceritakan Munro sebelumnya.
Dengan sentuhan khas Munro, cerita-cerita ini menarik kita masuk begitu dalam kekehidupan karakter-karakternya dan mengejutkan kita dengan perubahan yang tak terkira. Dipuji sebagai penulis dengan kejernihan visi dan kemampuan bercerita yang tak tertandingi, melaluiDear Life, Munro menunjukkan betapa sebuah kehidupan biasa bisa menjadi begitu aneh, berbahaya, dan tak terduga.
[Mizan, Bentang Pustaka, Alice Munro, Nobel Sastra, Novel, Terjemahan, Indonesia]