bahwa ada diri yang asli, benar, dari mana semua hal berasal, dan dengan apa semua perilaku dinilai. Tapi bagi saya, sifat “jati” (dari mana kata “sejati” mendapatkan akarnya) adalah percobaan membentuk sesuatu jadi satu, tetap, transparan, dari sebuah kehidupan yang tidak saja beragam, tapi juga bergerak dalam silang-selisih.