Panca menemukan batu akik di halaman belakang rumahnya. Akik itu tergeletak begitu saja, tapi tampak begitu indah, memantulkan cahaya saat tertimpa sinar matahari. Panca mengambilnya dan meletakannya di dalam kamar. Tak lama berselang, keanehan demi keanehan terjadi. Kamarnya tiba-tiba berantakan seperti kapal pecah. Sebuah tulisan berwarna merah dan berbau amis muncul di cermin kamar mandinya. “Darah dibayar darah!” begitulah bunyi tulisannya. Pak Boan, guru sekolah Panca, terluka karena diserang seseorang. Andita, teman Panca yang cantik jelita, tiba-tiba wajahnya penuh jerawat dan bisul menjinjikan. Panca heran bukan kepalang. Dia bertanya-tanya dalam hati, “Apakah semua ini ada hubungannya dengan akik yang aku temukan di sumur belakang?”[Mizan, Noura Books, Seram, Horror, Hantu, Remaja, Indonesia]