Malaikat rahmat dan malaikat azab berebut ruh sang pembunuh yang meninggal dalam perjalanan hijrahnya menuju negeri orang saleh.Berabad-abad sebelum Masehi, di Israel hidup seorang pria yang tegap perkasa perawakannya, wajahnya kasar nan seram, dan senjata tak pernah lepas dari genggamannya ke mana pun ia pergi.Bukan satu dua nyawa yang pernah ia habisi, melainkan 99 nyawa. Jangankan melawan, siapa pun yang berani menyinggungnya maka dalam sedetik ditebaslah leher mereka.Pria itu tak memiliki gangguan jiwa sebab ia sadar betul atas perbuatannya. Bagai psikopat, ia sangat gemar membunuh.
Pria tersebut hidup di sebuah negeri yang warganya jauh dari agama. Tentu saja kejahatan bertebaran di mana-mana. Ia terbiasa hidup di tengah kondisi masyarakat yang semrawut dan kacau balau. Membunuh adalah hal biasa dan ia tak pernah sedikit pun mendapatkan hukuman.Sejak kecil, tak pernah sekalipun ia beribadah, bahkan sekadar menyebut nama Tuhan. Semua yang ia lakukan hanya keburukan dan tak pernah melakukan kebajikan meski seujung kuku jari.
Hingga suatu hari, ia merasa lelah menjadi penjahat dan menyesal telah menghabiskan usianya dengan membunuh puluhan jiwa tak berdosa. Bahkan, ia pun menyadari bahwa perbuatannya selama ini merupakan dosa yang amat besar. Mengejutkan, pria pembunuh sadis itu ingin bertobat.Namun, nyawa harus dibalas dengan nyawa. Bagaimana mungkin ia dapat mengganti 99 nyawa yang dihabisinya? Apakah ada jalan baginya bertobat? Sang pembunuh pun meratapi dosanya. Ia ingin memohon ampun kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam dan kembali kepada agama yang dibawa Nabi Musa yaitu agama islam……