id
Hilman Hariwijaya

LUPUS: Tangkaplah Daku Kau Kujitak

Notify me when the book’s added
To read this book, upload an EPUB or FB2 file to Bookmate. How do I upload a book?
  • Intan Tri Elfanihas quoted5 years ago
    begitu, dia tak pernah minta uang dari ibunya kecuali kalau terpaksa (malangnya, dia justru sering berada dalam keadaan terpaksa harus minta uang pada ibunya). Tapi ibunya yang baik hati itu tak pernah kesal. Sebab kalau lagi punya uang banyak, Lupus sering memberikan sebagian kepada ibunya.
  • Upy Upyhas quoted5 years ago
    Jangan-jangan malah dikira gila. Jalan
  • annisaar1612has quoted6 years ago
    Dia benar-benar nggak tau kalau yang Poppi maksudkan itu bukan sekadar sehelai bulu ayam, melainkan kemoceng.
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    Padahal Lupus punya prinsip; lebih baik makan permen karet daripada tidak makan permen karet
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    Malam telah larut (emangnya gula?)
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    Some Things Are Better Left Unsaid
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    "Itulah, Pak. Kalau rambut saya dipotong seperti anak lainnya, nanti Bapak malah sulit mengenali. Apalagi wajah saya begini pasaran. Bapak kenal Ridwan, Andi, atau Roni itu? Kami berempat sering dikira anak kembar Padahal kan tidak. Saudara juga bukan. Hanya nenek mereka dengan nenek saya saja yang memang sama-sama nenek-nenek...."
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    "You know, my friends, school is just a place to rest between weekends!"
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    Dan nasihat Lupus cukup sederhana, "Sudahlah, Im, nggak usah frustrasi. Ditolak kan belum tentu diterima...."
  • Rizky Noviasrihas quoted6 years ago
    Dan Lupus pun mengejarnya dengan mudah. Hm, romantisme ndeso! Mereka pun tertawa-tawa.
fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)