Dalam hidup ini ada saat-saat duka dan ada saat-saat bahagia. Begitu pula yang dialami Rasulullah. Bahkan, rangkaian hidupnya adalah kepahitan dan kesusahan sejak dia dilahirkan. Diantara duka mendalam yang menghampiri Rasulullah ketika paman yang begitu dicintainya, Abu Thalib, menghadap Allah swt. Disusul pula dengan meninggalnya Siti Khadijah, istri yang sangat dicintainya, wanita yang tiada duanya. Nabi menyebut tahun ini sebagai 'amul-huzn' atau 'tahun duka cita'. Tiada duka yang begitu membekas di hati Nabi lagi, kecuali ketika seseorang mendustakan ajarannya. Dan tiada pula kebahagiaan yang lebih besar bagi Nabi, kecuali menerima seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mahaadil Allah, di antara duka yang dialami Nabi, Dia juga mengaruniakan kebahagiaan padanya. Inilah kisah ang mengangkat fenomena perjuangan dakwah Rasulullah. Kisahnya dapat diikuti dalam buku keempat belas seri Kisah-kisah dalam Alquran ini. Adalah suatu kebaikan dan keharusan jika anak Muslim mengetahui sejarah perjuangan Rasulullah dalam menegakkan agama Allah. Tentu saja lewat buku ini anak bisa menyelami sejarah itu dan mengambil hikmah kebenarannya.