Seorang laki-laki datang bersalam pada sekelompok kaum Muslimin. Dia berambut kusut. Warna rambutnya kelabu. Tubuhnya kotor penuh debu. Pakaiannya hanya selembar jubah usang yang penuh tambalan. Dia seperti seorang gelandangan. Walaupun demikian, orang-orang masih mengenal suaranya. Dialah Mush'ab bin Umair. Orang-orang pun tak kuasa meneteskan air mata melihat keadaannya. Nabi pun bersabda, “Dulu saya lihat Mush'ab ini tidak ada yang menandinginya dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya. Kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.” Sungguh mengharukan kisah Mush'ab bin Umair dalam buku ketiga belas Kisah-kisah dalam Alquran ini. Namun, kelak segala kemuliaan dilimpahkan kepada Mush'ab bin Umair ini. Dialah yang dipilih Rasulullah menjadi duta Islam pertama untuk berdakwah di Madinah. Dia pula yang terpilih menjadi pembawa bendera panji-panji kaum Muslim di medang Perang Uhud hingga akhirnya syahid. Sosok Mush'ab adalah sebuah keteladanan. Jangan lewatkan kisah Mush'ab ini untuk dibaca oleh anak. Anak perlu mengetahui profil seorang Sahabat Nabi yang tercinta ini.