id
Kompas

Kumpulan Cerpen Kompas 2009

Notify me when the book’s added
To read this book, upload an EPUB or FB2 file to Bookmate. How do I upload a book?
  • Mohamad Istihorihas quoted4 months ago
    ”Aku dibentuk dari keindahan. Semestinya aku tersembunyi. Dan semestinya juga aku hanya terbuka bagi yang memang layak untuk membuka. Tapi, apa mau dikata, roda terus berputar. Yang di atas kini di bawah. Dan yang rapat pun kini tak rapat lagi. Tak ada tempat bersembunyi.”
  • Mohamad Istihorihas quoted4 months ago
    Malam terus beranjak cepat karena dunia selalu dikejar keresahan sang waktu.
  • Mohamad Istihorihas quoted4 months ago
    waktu tak memberi banyak kesempatan bagi manusia untuk bermimpi.
  • Mohamad Istihorihas quoted5 months ago
    usia begitu tangguh menyusutkan tubuh, mengangsurkan penyakit demi penyakit, termasuk melumpuhkan ingatan.
  • frehas quoted6 years ago
    “Seperti kamu…” kata abak. (Waktu itu ia mengajakku naik biduk) ”…semasih kecil tak boleh disakiti. Kalau sudah besar siap-siap untuk disakiti. Karena akan ada saja yang akan menyakiti.”
  • frehas quoted6 years ago
    Dan Jakarta jadi jam raksasa yang melengkung dan mengayomi miliaran jam kecil yang serentak—tak pernah serentak karena selalu ada selisih lebih lambat dan lebih cepat dalam hitungan mikron-sekon atau sekon—berdetak-detuk dan berpendar
  • frehas quoted6 years ago
    Bisakah manusia bebas dari waktu, dari ukuran yang dibuat manusia untuk menandai yang tidak terlihat dan tidak terasa, yang diam-diam maju terus, agresif melahap segala sambil menyepah yang kalah kehabisan waktu, sambil menyisihkan yang kalah dari satu jalur pacu, dan sambil terus melahap yang ada dan menempatkan semuanya pada jalur pacu yang ada dan senantiasa ada, bersebelahan, saling kontak-sentuh, berbelit dan kusut membentuk gombal kain nasib yang ketika ditelusuri benangnya ternyata masau saling menjerat.
  • Arsy Ameliahas quoted7 years ago
    Sudah lewat tengah malam ketika Krining merebahkan diri di dipan dengan kasur kusam, tanpa seprai. Namun, ia merasa sangat nyaman, tetap sebagai perempuan biasa.
  • Arsy Ameliahas quoted7 years ago
    ”Yang kamu maksud ’kita’ itu siapa? Kamu? Dokter-dokter di rumah-sakit? Kalau orang rumah-sakit sih seneng-seneng saja bapakmu terus dirawat. Makin lama dirawat makin banyak duit masuk. Kalau makin parah, mereka tinggal bilang: masuk ICU! Makin banyak lagi duit masuk. Tapi, setelah itu apa sudah pasti bapakmu bakalan sembuh? Enggak, kan? Umpama bapakmu sembuh, apa bukan gantian kamu yang sekarat karena stres harus cari duit buat bayar rumah sakit? Umpama bapakmu meninggal apa rumah-sakit terus mau ngasih diskon? Enggak juga, kan? Paling-paling kita dikasih omongan pelipur-lara: kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi ternyata yang di atas berkehendak lain…”
fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)