"Bagus sekali wataknya!" kata Jack, sambil mengelus-elus Kiki yang sementara itu sudah bertengger di lututnya.
"Lalu ada lagi kegiatan yang paling dikuasainya," kata Bill. "Perdagangan gelap! la melakukannya secara besar-besaran, sampai pernah ia hampir menjadi milyuner karenanya. Tapi kemudian ada komplotannya yang membocorkan rahasia. Walau ia berusaha menyuap ke kanan dan ke kiri agar ada yang mau memikul tanggung jawab, tapi akhirnya ia dijatuhi hukuman penjara juga. — Nah, itulah beberapa di antara sekian banyak kegiatannya. Kabarnya ia sekarang sedang kekurangan uang. Temannya juga tinggal sedikit. Tapi ia bertekad, ingin melancarkan sesuatu secara besar-besaran."
"Dan menurut dugaanmu, itu mungkin akan dilakukannya di sini?" tanya Philip. "Lalu dengan cara bagaimana kau bisa menggagalkannya?"
"Itu bukan tugasku! Aku cukup menyampaikan laporan mengenai kegiatannya, ke kantor pusat Polisi Internasional," kata Bill.
"Tapi tadi malam, tidak banyak informasi yang kauperoleh?" kata Bu Cunningham. "Yah — mungkin di tempat berikut kau akan lebih berhasil. Apa nama persinggahan kita setelah ini?"
"Ullabaid," kata Bill. "Orang yang kujumpai tadi malam mengatakan, Uma memiliki sebuah perahu motor kecil, yang sering dipakainya untuk mondar-mandir di sungai ini. Jadi kurasa jelas, tempat-tempat yang didatangi selama ia pergi, mestinya terletak di tepi sungai ini — atau tidak jauh ke darat. — Nah, kita berangkat saja sekarang. Coba kaulihat sebentar, Jack, apakah Tala sudah siap. Katakan padanya agar jangan buru-buru. Tenang-tenang sajalah, karena cuaca sedang indah sekali!"