Ketika masuk kelas, yang paling kusukai adalah fotoku bersama sahabatku dengan tubuh Batman dan Superman.
Sepertinya, semua dinding di sekolahku memberikan pesan-pesan yang dahsyat setiap hari. Aku suka itu!
Minggu ini, aku tahu tiga orang hebat dari mading di kelasku: Ibnu Sina, Albert Einstein dan Steve Jobs. Eh, ternyata mereka itu selain pemikir, juga pekerja keras lho!
Astaga! Ternyata dalam satu tahun, aku sudah buat 50 catatan MindMap dari semua mata pelajaran. MindMap-ku seperti lukisan abstrak!
Sebenarnya, jika seorang guru mengajar di sebuah kelas?berapa pun jumlah siswanya?guru itu didampingi oleh 20-an ?asisten? dalam mengajar. Siapakah asisten-asisten itu? Yaitu, dinding-dinding kelas yang tampak diam dan membisu. Kembali, untuk menciptakan manusia seutuhnya, Munif Chatib menunjukkan dengan Kelasnya Manusia: Bagaimana membangkitkan selera belajar. Memberikan pemahaman ?out of box? tentang hakikat lingkungan belajar dan ruang kelas yang menstimulasi siswa untuk belajar. Berbagai jenis dan fungsi media display yang kreatif. Manajemen display kelas: bagaimana membuat, mengganti, menyimpan, dan merawatnya.
Dalam Kelasnya Manusia, kedua pakar ini?pendidikan dan tata ruang?menciptakan semua lingkungan sekolah ?berbicara? kepada semua siswa, baik fisik maupun nonfisik. Ada alunan musik yang membuat siswa bersemangat belajar. Ada pintu gerbang sekolah yang menyapa siswa. Dinding kelas, pekarangan, selasar, daun pintu dan jendela, tiba-tiba semuanya mampu memberikan pesan dan menjadi asisten seorang guru. Biarkan setiap dinding kelas dan sekolah bicara.
[Mizan, Kaifa, Inspirasi, Motivasi, Indonesia]