“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.” (QS. Al-Fiil: 1–5)
Alkisah lahirlah seekor gajah di salah satu hutan Afrika. Gajah ini merupakan keturunan dari seekor gajah yang besar dan kuat, yang mampu mencabut pohon paling besar karena memiliki gading yang tajam dan belalai yang sangat kuat. Semua binatang yang ada di hutan takut kepadanya, termasuk singa si raja hutan. Tidak ada satu pun binatang yang dapat menandingi kekuatan ayah gajah tersebut.
Sampai pada akhirnya, sang ayah gajah merasakan umurnya sudah tak panjang lagi. Sebelum sang ayah gajah mati, dia sempat berpesan kepada anaknya untuk tidak menggunakan kekuatannya untuk merusak atau menyakiti binatang lain. Setelah itu, ayah gajah pergi dan tidak pernah kembali lagi. Sejak saat itu, anak gajah mewarisi kekuatan dan kebesaran ayahnya. Dan dia menjadi gajah yang terbesar di antara gajah-gajah lainnya di hutan tersebut dan dia dinobatkan menjadi raja gajah.
Suatu hari, sekelompok manusia masuk ke hutan. Mereka membuat jebakan untuk binatang-binatang hutan, tidak terkecuali para gajah. Satu persatu binatang terperosok ke dalam jebakan tersebut. Begitu juga sang raja gajah sendiri….