?Sebuah kisah megah yang diceritakan dengan cara menyarikan hikmah. Indah dan mencerahkan!?? Andrea Hirata, penulis tetralogi Laskar Pelangi Pada saat Ratu Sheba, Bilqis, menerima pinangan Sulaiman, Raja Muda Ursyalim yang telah memiliki banyak istri, ia sedang menghadapi goncangan di negerinya. Sekian lama Bilqis diombang-ambing dalam keraguan untuk memantapkan pilihan hidupnya. Sementara itu, banyak pula penguasa negeri lain yang bermaksud menyunting dan bahkan tak ragu untuk menjadikan Bilqis sebagai satu-satunya perempuan dalam hidup mereka. Penantian dan ketidakpastian yang melelahkan itu berakhir tatkala Sulaiman menjemput Bilqis pada suatu pagi, di puncak kegamangan yang hampir menggerus harapan, untuk duduk di singgasana negeri Ursyalim. Namun, selain Raja Daud dan segelintir orang, kehadiran Bilqis di negeri Ursyalim hanya disambut dingin oleh para penghuni istana. Di sisi lain, Sulaiman dihadapkan pada kedengkian Absyalum, abang tertuanya yang berambisi menggantikan Daud sebagai Raja Ursyalim. Pemberontakan terjadi. Sulaiman dan Bilqis pun hidup di pengasingan dalam sebuah cinta yang tak terpisahkan. *** Bagaimanakah mereka menghadapi ujian-ujian cinta yang memberatkan itu? Mengapa pula Sulaiman begitu besar cintanya kepada Bilqis? Bagaimana dengan akhir pemberontakan Absyalum? Apa saja yang dilakukan Sulaiman dan Bilqis sampai-sampai kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran? Kisah cinta Sulaiman dan Bilqis digulirkan secara menarik oleh Waheeda El-Humayra. Pembaca tidak hanya diajak mengenal orang-orang besar pada masa itu, tapi juga dibawa menjelajahi peristiwa-peristiwa besar dan diseret ke dalam lorong waktu untuk merasakan suasana Yaman dan Jerusalem tiga ribu tahun yang lalu.? Membuat terharu dan sulit dilupakan ….?? Ahmadun Yosi Herfanda, sastrawan senior Indonesia,redaktur budaya Republika [Mizan, Mizania, Novel, Memoar, Indonesia]