Buku ini menyajikan beberapa tulisan dari proses perenungan yang berkenaan dengan Tuhan—seraya mengingat kata-kata Raimon Panikkar: percakapan tentang Tuhan adalah percakapan yang mau tak mau menjadi lengkap “dalam sebuah keheningan baru”.
Maka jika percakapan itu berlanjut—sesuatu yang tak bisa dielakkan, juga sesuatu yang dibutuhkan—dan “keheningan baru” tidak atau belum tercapai, itu berarti kita harus mencoba menyusur pelbagai perenungan yang pernah ada tentang Tuhan dan iman. Meskipun saya tak termasuk percaya kepada apa yang disebut Heidegger “Tuhan-para-fi losof ”, saya kira fi lsafat sangat perlu dikerahkan dalam perkara ini.