Kebahagiaan memang tidak terletak di mana-mana, ia bersemayam di hati setiap pemiliknya. Tak ada yang mampu melukai dan menciptakan duka, kecuali dirinya, sang pemilik hati. Tiara sadar siapa dirinya. Bukan si bangau dengan kaki jenjang menggoda. Jadi tak perlu mengurus cinta dan menemukan belahan jiwa. Untuk gadis dengan satu tongkat penyangga, itu jelas nonsense! Tapi, hidup harus terus berjalan. Dan bahagia. Bahkan untuk seorang Tiara. Ada banyak cara untuk menemukannya. Lewat sahabatnya, dan kesibukannya di KDS (Komunitas Difabl Solo) bersama Antariksa, lelaki ganteng mirip Pangeran Andrea. Benarkah semua menjadi baik-baik saja saat Tiara bertemu Hakam Cahyaningrat? Lelaki bermata laguna, yang selalu tersenyum secerah matahari, sekaligus bosnya di Sarwo Batik? [Mizan, Qanita, Sastra, Fiksi, Novel]