Pertanyaannya, di mana sesungguhnya basis pendidikan yang menjadi tonggak terbangunnya karakter anak-anak kita? Di sinilah relevansinya kita berbicara tentang pranatalia education, atau pendidikan anak sebelum lahir.
Dasar Psikologi
Teori Behaviourisme mengatakan bahwa anak itu bagaikan selembar kertas putih yang bisa ditulis atau digambar apa saja, dan sang kertas tak pernah bisa menolak. Manusia, menurut teori ini, terbentuk oleh lingkungannya, disebut homo mechanicus, atau manusia mesin yang tak berjiwa. Lancar tidaknya mesin bukan bergantung kepada faktor dalam, tetapi oleh faktor luar, seperti onderdil dan bahan bakar. Lingkunganlah yang bisa membentuk manusia menjadi pemberani, penakut, pendendam, atau pemaaf.
Teori ini dibantah oleh teori kognitif yang menyatakan bahwa manusia itu bisa berpikir sehingga bisa mendistorsi lingkungan, tidak tunduk begitu saja. Teori kognitif akhirnya berkembang menjadi teori humanisme yang menyatakan bahwa manusia bukan hanya mampu berpikir, tetapi juga mengerti akan makna hidup. Pertanyaannya, dari mana manusia mengerti akan makna, dari lingkungan atau dari mana? Teori psikologi mutakhir cenderung mengatakan bahwa faktor hereditas atau keturunan sangat dominan dalam menentukan kualitas manusia, bukan lingkungan.