Kata Maryam: “Hai Malaikat Maut, untuk berkunjungkah engkau datang atau untuk mencabut ruh?”
Kata Malaikat Maut: “Bersiap-siaplah engkau untuk mati!”
Kata Maryam: “Apakah engkau tidak memberi izin kepadaku supaya datang dahulu anak kasih sayangku, yang menjadi buah hatiku, buah indah mataku dan menjadi penawar harum risau hatiku?”
Kata Malaikat: “Saya tidak diperintah untuk itu, dan saya hanya hamba yang diperintah. Dan demi Allah saya tidak mampu mencabut jiwa seekor nyamukpun, maka saya sungguh telah dipperintah oleh Tuhan agar supaya saya tidak menyia-nyiakan selangkahpun sehingga saya mencabut ruhmu ditempat ini“.
Kata Maryam: “Hai Malaikat pencabut jiwa, engkau telah menerima perintah Allah, maka laksanakanlah perintah itu“.
Maka Malaikat mendekatinya dan mencabut ruhnya.
Nabi Isa datang terlambat. Ketika ia datang membawa rumput dan kubis dari jurang, ia melihat ibunya tengah berdiam di tempat sholatnya, dia mengira ibunya sedang menunaikan sholat. Kemudian dia meletakkan rumput dan menghadap kiblat dan terus berdiri sampai malam hari.