Ini adalah sebuah cerita cinta. Cerita tentang impian, harapan, yang kemudian dipatahkan karena bertepuk sebelah tangan. Seorang gadis tionghoa asal Surabaya, maria Audrey lukito, lahir di tengah keluarga pengusaha yang kaya raya. Semua kebutuhannya dicukupi. Semua keinginannya berusaha dipenuhi. Ia adalah anak tunggal dari seorang pengusaha angkutan umum terbesar di Jawa. Sejak kecil, Audrey merasa dirinya lain daripada teman-teman sebayanya. Ia memiliki keingintahuan yang tinggi. Selalu bertanya dan menggugat hal-hal yang menurutnya tak masuk akal. Ia adalah siswa dengan peringkat tertinggi disekolahnya. Kecerdasannya melampaui teman-teman sebayanya, bahkan orang yang usianya jauh diatasnya. Suatu hari, Audrey jatuh cinta. Ia terpesona pada deretan foto pahlawan nasional di dinding kelasnya. Ia jatuh cinta pada kerelaan mereka mengorbankan diri untuk Indonesia. Sejak itu ia bertekad untuk membaktikan diri pada Indonesia. Menggunakan kecerdasannya untuk memajukan bangsa. Sayangnya, darah Tionghoanya membuat Audrey dianggap berbeda. Ia dinilai tak pantas menjadi seorang Indonesia yang utuh. Kecerdasan Audrey disia-siakan orang sekitarnya, bahkan negaranya. Ia kecewa ketika penghargaan demi penghargaan justru diperoleh dari negeri tetangga, para professor berebut menjadikannya mutiara yang hendak diasah. Di sisi lain, Indonesia tak menggubrisnya. Tak pernah memandangnya. Dan Audrey pun patah hati.
[Mizan, Bentang Pustaka, Tionghoa, Cita-Cita, Impian, Kisah, Indonesia]