Profesinya sebagai travel writer membawa Akasma menjelajahi keeksotisan Turki. Namun, ia tak menyangka kalau di sana ia juga akan menemukan cinta. Adalah Baris Sevelin, laki-laki yang membuat cinta di hatinya bermekaran. Akasma yakin, Baris adalah pria yang kelak akan menjadi imam dalam hidupnya. Ia yakin, cinta mereka akan bersatu dalam pernikahan suci guna meraih rida ilahi.
Akan tetapi, Akasma tak menyangka Baris telah memilik istri, kendati Baris meyakinkan kalau cintanya hanya untuk Akasma. «Menikahlah denganku, Akasma. Aku berjanji akan berlaku adil padamu.» Akasma tak mampu menjawab. Hatinya gundah. Rasa cintanya tengah diuji. Cintanya yang begitu mendalam membuatnya tak sanggup meninggalkan Baris.
Apakah ini cinta yang ditakdirkan oleh Allah untuknya? Siapkah ia menjadi yang kedua, jika memang begitu yang telah digariskan untuknya?
[Mizan, Bentang Pustaka, Bunyan, Novel, Muslim, Islam, Indonesia]