Mahfud Ikhwan

“Kenapa mengajak?” Fauzia bertanya balik. “Kamu bisa memerintah. Aku sekarang istrimu, Mif.”

“Jika cukup dengan mengajak, kenapa harus memerintah? Aku tak suka memerintah, bahkan terhadap istriku sendiri.” Mif berkata dengan senyum mengembang. “Ikut tidak?” ulangnya.

Di balik kisah cinta, selalu ada kisah yang lebih besar.

seperti kambing dan hujan—sesuatu yang hampir mustahil dipertemukan

“Terus, kita harus bagaimana?”

“Terus mencoba, sebisanya.”

“Kamu masih bisa?”

“Tidak kalau tanpa kamu.”

“Manusia tidak mendiami dunia seorang diri

Kita tidak bisa memandang satu masalah cuma dengan satu kacamata, kacamata kita sendiri. Tidak bisa demikian.

Jangan, Nak. Jangan membongkar barang lama jika debunya membuat banyak orang terbatuk.”

Moek mengurungkan uluran tangannya. Aku kira hendak menunggu aku mengibaskan tanah di tanganku, ia justru menggosokkan telapak tangannya di dinding lubang. “Sudah, sekarang tangan kita sama-sama kotor. Mau salaman?”

Pun, pada bulan inilah dapur para ibu lebih sering mengepul, minuman lebih banyak diseduh, dan makanan lebih banyak disuapkan—tampak aneh dan menyimpang dengan pengertian

pengertian puasa, tapi begitulah adanya